Tugas Media Pembelajaran dan TIK di Sekolah Dasar UPI Tasikmalaya
Senin, 05 Januari 2015
Minggu, 28 Desember 2014
Sabtu, 27 Desember 2014
MEDIA PEMBELAJARAN "GUNUNG MELETUS TIRUAN"
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan Media
Pembelajaran Gunung Meletus Tiruan
A.
Materi
Pembahasan
Gejala Alam di Indonesia dan Negara
Tetangga mengenai Gunung Meletus
B.
Dasar
Pemilihan Media Gunung Meletus Tiruan
Membuat sesuatu yang dapat menarik
perhatian siswa dengan media yang meniru gunung meletus sehingga dapat
memotivasi dan menyenangi pembelajaran IPS. Serta mengubah persepsi siswa bahwa
pembelajaran IPS yang mereka anggap membosankan namun sebenarnya pembelajaran
yang banyak menumbuhkan pertanyaan tentang kekayaan Indonesia khususnya dalam
pembelajaran IPS, dan pembelajaran yang sangat menarik untuk dipelajari lagi.
C.
Tujuan
pemilihan media gunung meletus tiruan
1.
Memudahkan
guru menyampaikan materi pembelajaran IPS dengan media yang dapat membantu
pemahaman siswa.
2.
Menumbuhkan
motivasi, dan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran IPS
3.
Siswa
dapat menjelaskan dengan mudah bagaimana proses gunung meletus itu terjadi
dengan bantuan media yang disediakan.
4.
Dengan
bimbingan guru, siswa dapat menceritakan gejala alam yang ada di Indonesia
beserta karakteristiknya terutama dalam gejala alam gunung meletus terjadi..
D.
Materi
pembelajaran
1.
Menceritakan
Gejala alam yang terjadi di Indonesia.
2.
Menjelaskan
karakteristik dan bagaimana terjadinya gunung meletus terjadi.
E.
Metode
Pembelajaran
1.
Ceramah
2.
Simulasi
3.
Demonstrasi
F.
Kegiatan
Pembelajaran
1.
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
2.
Guru
melakukan apersepsi dengan cara bertanya.
3.
Siswa
menyimak penjelasan guru tentang gejala alam yang terjadi di Indonesia.
4.
Siswa
memberikan pertanyaan kepada guru berkaitan dengan penjelasan guru.
5.
Guru
menjelaskan gunung meletus yang pasif dan aktif beserta ciri- cirinya.
6.
Guru
memberikan penjelasan penyebab, proses terjadinya, dan tanda- tanda gunung yang
aktif akan meletus.
7.
Guru
mendemonstrasikan media gunung meletus tiruan dengan memasukan bahan- bahan
kedalam mulut gunung seperti detergen, pewarna, cuka, dan soda. setelah itu
guru meminta bantuan siswa untuk memasukan air kedalam mulut gunung.
8.
Guru
menjelaskan lagi penyebab gunung meletus, dan efek dari gunung meletus.
9.
Guru
meminta siswa menjatuhkan pasir, batu ketika gunung meletus, seakan- akan
gunung mengeluarkan zat padat, gas, dan cair.
10.
Guru
dapat meminta siswa menuliskan kembali atau menjelaskan tentang gunung meletus
dengan bantuan media, siswa diminta untuk menggunakan media tersebut.
11.
Siswa
dapat menggambar gunung meletus didalam bukunya beserta apa yang dikeluarkan
gunung meletus.
G.
Sumber
dan media
1.
Sumber
:
a.
Buku
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI, Penulis Sutoyo Leo Agung, Penerbit CV.
Sahabat. (2009)
2.
Media
:
a.
Gunung
meletus tiruan
b.
Detergen,
pewarna, cuka, soda
c.
Batu
kecil, pasir, dan serpihan kertas.
pembuatan media gunung ini terbuat dari botol larutan lalu dibungkus oleh karton yang menyerupai gunung, dan sisi-sisi gunung tersebut diberi hiasan seperti rumput- rumput yang rimbun dan hewan-hewan yang ada di lereng gunung.
sekian dari penulis :)
Jumat, 26 Desember 2014
Anda tentu telah mengenal beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Setiap jenis media pasti punya kelebihan dan
kelemahan. Pemahanan masing-masing karakteristik media , akan
membantu Anda dalam pemilihan jenis media yang paling tepat untuk
kegiatan pembelajaran. Sebelum kita gunakan, media harus kita pilih secara
cermat. Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan
yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit, karena harus mempertimbangkan
berbagai faktor.
Anderson
(1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media
pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media telah
ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau
jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau toh kita memilih, maka yang
kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang
cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah
ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam
situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan,
dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih
topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio.
Untuk model pemilihan terbuka, lebih rumit lagi.
Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya,
kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan
kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes
sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang
ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan
keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang
bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka
dengan pemilihan tertutup.
Mengapa
Perlu Pemilihan Media?
Media
pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai
komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai
dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari
pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang
kita pilih.
Apabila
kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam
pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di
sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam atau
membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika
media yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau kita harus
membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Jadi, pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat
menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan
prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan
dan kelemahan masing-masing.
Kriteria
Pemilihan Media
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,
melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan,
baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan
membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari.
Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media
tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.
1) Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang
ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif ,
psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan:
apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu
gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan
kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual
gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
2)
Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media?
bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang
sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat
belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini,
maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya.
Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari
media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan
kondisi mereka.
3) Karateristik
media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan
kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan
dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak
mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih
pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih
baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan
jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
4)
Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih,
serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki,
cukupkah ? Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam
proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik,
tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula
terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu,
tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata kita kekurangan waktu.
5) Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih
media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media,
jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor
biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya
yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah
kita mengusahakan beaya tersebut/ apakah besarnya biaya seimbang dengan
tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap
dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang
lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum
tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media
sederhana yang murah.
6)
Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan
kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di
pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan,
waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua
itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk
menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya
gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video.
Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player,
maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
7) Konteks
penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan
strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk
belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini
kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita
gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana
konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
8) Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli
media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video,
garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut,
apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ? Apakah suaranya jelas dan enak didengar
? Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja,
lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu
diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya
bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi
kita gunakan.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)